"Menyibak tabir" secara harfiah berarti membuka atau menghilangkan sesuatu yang menutupi atau menyembunyikan. Dalam konteks bahasa Indonesia.
Ungkapan ini sering digunakan secara metaforis untuk menggambarkan proses mengungkap rahasia, misteri, atau kebenaran yang tersembunyi.
Jadi, "menyibak tabir" bisa diartikan sebagai mengungkap sesuatu yang tersembunyi, baik itu secara fisik maupun dalam arti yang lebih luas.
Kalimat diatas dikutip redaksi ini dari mesin pencaharian Google untuk memulai sebuah kisah dari misteri siapa dalang di balik dari kasus penyelundupan pasir seberat 5 ton hasil tangkapan jajaran Polres Bangka Barat.
Dimana sebelumnya, Jajaran Polres Bangka Barat berhasil menggagalkan penyelundupan pasir timah tujuan Malaysia sebanyak 5 Ton di perairan Keranggan Mentok pada Kamis (24/04/25).
Diketahui dari Jumpa Pers Kapolres Bangka Barat bahwa 5 ton pasir timah rencananya akan dibawa ke perbatasan Indonesia - Malaysia, namun penyelundupan digagalkan oleh anggota Satpolairud Polres Bangka Barat yang sedang melakukan patroli.
8 ABK telah dilakukan penahanan, berikut dengan barang bukti juga telah diamankan, namun hingga sampai saat ini masyarakat masih menanti siapa dalang dari kasus yang sedang hangat-hangatnya ini di Kabupaten Bangka Barat.
Hingga tersiar kabar dikalangan para bos-bos pemain pasir timah khususnya di Kabupaten Bangka Barat yang menyebutkan dugaan keterlibatan salah seorang pengusaha timah asal Mentok.
"Kuat dugaan punya rombongan bos TP bang, sang big bos tembelok, Keranggan jilid due, ako die yang urus sekarang, pas ketangkep ade motor TP ketinggalan di lokasi pinggir pantai," ucap sumber, Minggu (27/04/25).
Berdasarkan informasi diatas, Jejaring media ini mencoba untuk menghubungi kontak whatsapp pribadi TP alias AY dengan maksud dan tujuan agar berimbangnya sebuah informasi yang akan disajikan ke khalayak publik.
Namun sangat disayangkan, no kontak whatsapp pribadi dengan nomor 08238888XXXX milik TP malah tidak aktif, dimana sebelumnya no tersebut diketahui jejaring media masih aktif dan berkomunikasi dengan para bos-bos timah di Bangka Barat.
"Dak aktif agik nomor die nghin, chat-chat lame ku kek TP la di hapus die bai, kate e die ke Singapore kek Bos Timah Parit Tige," ucap Aliong, Minggu (27/04/25).
Sementara itu, Disalah satu media online, nama TP ini sempat diterbitkan, namun pada sore harinya seketika nama tersebut sudah tidak ada di berita tersebut alias menghilang.
"Awal ku baca ade name TP, terus berapa jam kemudian, ku bace lagi berita tadi la ilang nama TP, la beganti kek nama AKIM, ku cari info, kate e oknum wartawan tu di perintah Ketua die, disuruh hapus nama TP, kalau dak de ape ape ngape nek takut, aok dak bg," ucap oka (nama samaran).
Kembali masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kabupaten Bangka Barat menanti pengungkapan dari kasus ini, siapakah kira-kira pemilik dari 5 ton pasir timah tersebut.
Sumber : Tim jejaring media.
Editor : Kak_Prim.
Social Header