Caption : Sejumlah pekerja yang diduga menjadi Pengangkut Timah Selundupan , (ft/ist).
Bangka Barat.
Berdasarkan keterangan singkat dari pihak Anggota Polairud Polres Bangka Barat dikatakan benar adanya terkait penangkapan satu unit kapal kayu dengan muatan 5 ton pasir timah di Mentok, Kamis (24/05/2025) tengah malam.
Hal ini berdasarkan info yang didapatkan timnas mentok melalui wa salah satu Anggota Polairud Polres Babar, Jumat (25/04/2025) siang.
"Iyo benar itu penangkapan, tapi gek dulu karena ini masih dalam proses pengembangan dan timah tangkapan sudah diamankan di Kantor kita," katanya singkat padat.
Sementara itu sebelumnya Timnas mentok juga mendapatkan informasi beberapa minggu lalu soal akan adanya penyelundupan pasir timah dari perairan laut keranggan.
Namun ketika Timnas Mentok mencoba melihat situasi dan kondisi guna memperjelas informasi tersebut malah tak membuahkan hasil.
Dalam pemberitaan yang dikutip dari GosipNews.com, Pihak Kepolisian Polres Bangka Barat melalui Satuan Polisi Perairan (Polair) dikabarkan berhasil mengamankan dua kapal kayu yang diduga akan menyelundupkan timah keluar dari Pulau Bangka.
Menurut keterangan Narasumber, aksi penangkapan itu terjadi pada Kamis tengah malam (24/25) di wilayah perairan Keranggan, Mentok, Bangka Barat, Bangka Belitung.
"Malam Jumat kejadiannya, di laut Keranggan, mereka pakai kapal kayu, mau bawa timah keluar pulau Bangka," ucapnya Rahman.
Dalam aksi penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sebuah kapal kayu, alat komunikasi 5 ton pasir timah serta sejumlah orang yang terlibat dalam aksi tersebut.
Beredar kabar jika timah yang akan diselundupkan tersebut adalah milik salah seorang pengusaha timah asal kota Mentok berinisal A. A sendiri disebut sebagai salah seorang sosok yang pernah menjadi aktor dalam penambangan ilegal di laut Keranggan.
Selain itu ada kejanggalan lain dalam jumlah timah yang akan diselundupkan tersebut. Menurut salah seorang rekan yang meminta namanya dirahasiakan, jumlah 5 ton tersebut sangatlah sedikit jika hendak diselundupkan.
"Biasanya kalau orang mau nyelundup timah, itu minimal belasan ton. Kalau di bawah 10 ton, 10 ton ya dapat apa. Coba saja kalkulasikan, hitung mulai dari modal pembelian timah, sewa kapal, BBM, upah serta biaya tak terduga lainnya. Jadi rasanya agak aneh kalau barang yang akan diselundupkan tapi tonase nya hanya 5 ton," ungkap pria paruh baya ini. (25/04/2025)
Sementara itu Kasat Polair Polres Bangka Barat, Iptu Yudi Lasmano belum bersedia menjawab konfirmasi.*(Timnas Mentok/GN02).
Social Header